Minggu, 27 November 2011

Happy New Year 1433 H

Happy New Year 1433 H..

Senangnya weekend ini mengabiskan waktu  dengan orang-orang yang sangat berharga untuk hidupku.

Sabtu, 26 November 2011 menghabiskan waktu at my HOME.
Malam sabtu  spent d'night buat scrapbook keluarga, kelar jam 3 a.m langsung babls tidur.
Sabtu pagi ngabisin waktu ma Najwa, renang dari jam setengah 10 sampe setengah 2..hahhaha..gosong deh. beres renang Najwa maen flying fox dlu, hebat..hebat..kecil-kecil punya nyali,he"..meskipun ga teriak karena tegang..hahahahha..
Sorenya maen ke rumah de'habib..hihiiihihi...c botak pengemar upin-ipin + spongebob..
Malemnya maen ke citos maen Timezone ma Najwa+Tya.
Rumah slalu menjadi tempat ternyaman..ternyenyak..terpewe di bumi ini..surga dunia deh, bukan karena ac, makanan, atau struktur bangunan'a..yang utama adalah isinya..ya kalian..mah, pak, ty, pong, bang,juaaaa..... 
LAUGH-LOVE-LIFE

 Minggu, 27 November 2011 menghabiskan waktu di DAO.

Hhyyyy...kalian bagai refill semangat di tiap weekend, you know it??? :)  
Hari ini kami mewarnai, Sebagai wujud memperingati tahun baru hijriah maka kami mewarnai dengan tema tahun baru + doa agar bisa menjadi lebih baik di tahun baru ini.
1433 H maksudnya :) 

Beres mewarnai istirahat dulu buat shalat dzuhur, jam 1 p.m kami mulai kumpul lagi..dan hari ini semua bernyanyi. Untungnya aq sudah memprint 3 lirik lagu : Ku Bahagia (Sherina), Sahabat Selamanya (Padi), dan Ingatlah Hari Ini (Project Pop). Senangnya semuanya bernyanyi..yeyeyeyyey..hari ini cukup berhasil menjadi guru,he"..abis biasanya ada aja beberapa anak yang kurang interest ma ajakanku. Contoh : aku minta buat puisi kadang ada yang g mau, aq minta nyanyi kadang ada yang g hafal liriknya..hahhaha..
g mudah memang jadi guru...hhhmmmm...
tapi...tadi SEMUA BERNYANYI...malah sampe 2 kali puteran, jadi ke3 lagu itu minta diulang..hihihiihhi..senangnya semua bernyanyi..dari duduk ampe berdiri dan joget-joget + foto-foto.
Beres nyanyi kami istirahat lagi, tapi di kelas..yaitu tidur sejenak, anak-anak cepet bosen jadi kita ssuruh tidur aja dulu. 
sekitar jam setengah 3 baru deh kami makan bersama di KFC kebetulan ada seorang ibu yang menyumbangkan sedikit hartanya mentraktir kami makan-makan dalam memperingati 1 muharram. Anak-anak senang sekali karena, ya mereka pasti jarang makan di tempat tersebut.

Menyebrangi rel kereta ap - menyebrangi jalan raya - naik escalator sampelah kami di KFC Mangga 2.
ulah anak-anak ini lucu sekali..ada yang bolak-balik cuci tangan, teriak-teriak , kejar-kejaran..ya tetap saja..mereka memang bocah..
setelah makan berat maka di tutup dengan es krim, nah pas gy makan es krim ada turis dari mekkah yang menyapa kami "hallooo..Assalamualaikum" suaranya gede banget..hahhaha
jelas anak-anak pada seneng dan tertawa mendengarnya. anak-anak langsung pada berhamburan menghampiri Mr itu. 
"baik sekali Mr ini" pikirku senang memperhatikan anak-anak yang menghampirinya.
padalah saat itu Mr juga sedang asik makan, tapi ia tidak marah dengan ulah anak-anak yang bolak-balik menghampirinya hanya untuk melihat bahkan ada yang cerewet slalu bertanya padanya.
"mr..mr..what's your name??"
"where're you from??"
"you so handsome"
"nice to meet you, see you"

ternyata nama Mr'a Muhammad , ia berasal dari Mekkah. badannya gede, rambutnya gondrong+keriting, suaranya gede n' baik hati.
karena sudah semakin sore n' tidak enak dengan kegaduhan yang mulai menjadi di KFC ini karena ulah anak-anak yang terus menggagu mr. muhammad maka kami pun segera pulang. sebelum keluar kfc aku sempat menyapa mr tersebut.
"by mr..thx you"
eh mr'a malah nanya "teacher??"
"yes" maka aku pun menghampirinya, dan salam padanya . mr'a malah nanya lagi "school??"
"no just community, child community"
"ooo...how i can support??"
"y sometime you can join with us"
"can i take picture??"
"of course" jawabku sembari nyengir kuda...he"..narsis bo..
karena tidak enak dengan pihak KFC maka kami pun berfoto di luar. hahhha..mr ini baik sekali, setelah itu ia meminta e-mail n' fb katanya c biar bisa tag foto, moga bukan basa-basi..di tunggu tagannnya mr... :)


foto bareng sebelum pulang ke DAO @ Mangga 2

hari ini berakhir sangat indah..semua senang..semua kenyang :)

terima kasih untuk nikmat hari ini y Allah SWT.

Semoga di tahun baru ini , hamba dan semua hambamu bisa menjadi pribadi yang baik dan lebih baik lgi ..ammiinnnn...












Kamis, 24 November 2011

Kenalkan : IPIN, seorang Anak Hebat


Hari ini pisah ma Ipin, anak usia 12 tahun yang pertama kali bertemu denganku di stasiun kota. Sebulan yang lalu tepatnya sabtu, 29 Oktober 2011. Sabtu pagi aku bersama fera berencana mengunjungi salah satu kumpulan anak-anak yg dikelola dibawah sebuah yayasan dan kemensos. Karena ini kunjungan pertama kami, maka aku meminta salah satu pembimbing mereka yang bernama aji untuk menuntut kami menuju lokasi, dan kami sangat tak menyangka ternyata yang menjemput kami tak hanya aji tetapi ada sekitar 10 anak yang juga menjemput, salah satunya Ipin, disinilah pertama kali aku mengenalnya.
Sepanjang jalan menuju tempat mereka belajar ternyata menempuh perjalanan lumayan jauh, mungkin karena ini kunjungan pertamaku jadi masih terasa jauh. Start dari bank BNI kemudian melewati gang-gang rumah penduduk yag tersusun padat dan menyusuri rel kereta api. Sepanjang jalan anak-anak semangat sekali memperkenalkan dirinya masing-masing dan menceritakan kegiatan mereka selama ini.
“kak kita pernah ke datangan Vicky shu lho”
“kak kita pernah makan k KFC”
“Kak kk mau jadi dokter y??aku juga ka”
“klo aku maunya jadi  TNI ka”
Dan banyak lagi celotehan yang  begitu semangat mereka sampaikan pada kami, sehingga terik matahari yang cukup membuat aku dah fera berkeringatpun tak jadi masalah untuk kami.
Hal yang paling mengagetkan ya anak itu, Ipin nama’a. Aku tersentak ketika dia bercerita bahwa ia berasal dari kota sebrang yaitu Bandung. Dengan menggunakan kereta, untuk ke-10 kalinya Ipin kabur dari rumahnya.  Sudah sekitar 7 bulan Ipin tinggal di DAO (pemukiman sebelah rel kereta api), tinggal sebatangkara mengandalkan tenaganya untuk bertahan di Ibukota ini. Tekadang Ipin berkerja sebagai pengantar galon dari rumah ke rumah dengan upan Rp 500/galon. Tidurpun tak jelas dimana, bila ada orang baik yang mau menampungnya selamatlah malam itu bisa  tidur di dalam rumah, jika tidak terpaksa Ipin tidur di kursi-kursi depan warung atau dimana saja. Mungkin itu hal biasa yang merupakan potret ibu kota, tapi entahlah..mengenal mereka dan mendengar penuturan langsung dari mereka membuatku sadar, betapa banyak nikmat yang takku syukuri  dan betapa banyak penderitaan di ibu kota ini.
Ipin terlihat lebih diam dibanding teman-temannya yang lain, Ipin hanya akan bercerita bila sebelumnya ditanya. Aku tak berani mengorek terlalu dalam mengenai alasannya kabur dari rumah, karena ini kunjungan pertamaku, aku ingin mengenal sifat mereka terlebih dahulu dan tak ingin membuat Ipin sedih dengan mengingat-ngingat masalah yang ada padanya.
Ternyata di sebuah TK mungil berlantai 2 ini anak-anak biasa menghabiskan hari minggu mereka bersama aji dan beberapa relawan lain. Karena aku dan fera baru tiba jam 2 siang jadi hari ini hanya sesi perkenalan dan bermain. Sepanjang sesi perkenalan ini aku memperhatikan tingkah Ipin yang terlihat masih menarik diri dari teman-temannya. Tidak begitu mau berbaur dan terlihat lebih banyak melamun. Setelah bertanya dengan aji yang telah mengenal Ipin lebih lama alasan Ipin kabur ternyata karena orang tuanya yang sering bertengkar di depan dirinya selain itu Ipinpun acap kali menjadi korban dalam pertengkaran itu bahkan ada luka di kakinya yang menurut pengakuan Ipin  merupakan bekas  tusukan pisau oleh ayahnya.
Ya Allah, anak usia 12 tahun yang seharusnya mendapat kasih sayang penuh dari keduaorangtuanya  tetapi malah harus mendapat perlakuan kasar seperti itu.
Pertemuan selanjutnya aku perhatikan perilaku Ipin semakin baik, sudah mulai berbaur dengan teman-temannya dan tidak banyak melamun lagi. Saat itulah aku mulai berani menanyakan lebih dalam mengenai keluarganya. Ipin berasal dari Wonosobo, karena sering berpindah-pindah tempat Ipin yang sekarang seharusnya sudah kelas 6 SD saat ini masih duduk dikelas 4SD. Orang tuanya berkerja sebagai tukang gorengan, Ipin akan pertama dari 5 bersaudara. Ku rasa masalah ekonomi yang membuat orang tuanya suka bertengkar, tapi entahlah..mengapa harus anak yang menjadi korban meskipun memang benar masalah ekonomi merupakan akar permasalahannya.
Minggu ini ada keluarga Ipin yang ingin menjemputnya pulang, sebelumnya kumpulan anak-anak ini pernah menjadi objek dalam reality show di salah satu station TV swasta. Kebetulaan saat ini Ipin juga tersorot dan di  wawancara, setelah acara ini masuk TV ada salah satu kerabat Ipin menghubungi station TV tersebut meminta informasi mengenai keberadaan Ipin, maka pihak station TV pun memberikan kontak aji padanya. Karena kebetulan kumpulan anak-anak ini berada di bawah kemensos, maka ajipun membicarakan masalah Ipin pada  bagian kementrian. Maka pihak kementrianpun mengusulkan untuk mempertemukan Ipin dengan keluarganya di kementrian dan di dampingi oleh TRC (Tim Reaksi Cepat). Setelah itu aji menanyakan langsung pda Ipin apakah ingin bertemu dengan saudaranya,  Ipin hanya terdiam dan meneteskan air mata, tampak ekspresi trauma yang tak bisa anak kecil ini sembunyikan. Setelah Ipin mulai tenang aku kembali bertanya tetapi Ipin hanya terdiam, tatapannya kosong, matanya masih merah menahan bendungan air mata, mungkin Ipin tak kuat membayangkan kembali pulang dan menjalani kembali hari-harinya yanag penuh tekanan.
Aji menghubungi kerabat Ipin dan mengizinkannya untuk berbicara langsung dengan Ipin. Setelah tersambung ajipun memberikan hp’a pada Ipin dan mengaktifkan loudspeaker.
“ini siapa?”
“pin ini pak M*****, Ipin dimana sekarang?pulang ya..paman jemput Ipin disitu”
Ipin mulia berkaca-kaca kembali “g mau” ucapnya sembari terisak.
“pulang Ipin”
“Ipin maunya ke jawa”
“y pulang dulu, paman  jempu y?Ipin dimana”
“g mau sekarang-sekarang”
“lho,kapan??”
Ipin kembali menangis, aji langsung mengambil hpnya dan membicarakan untuk mempertemukan mereka besok di kemesos.
Aku hanya bisa diam,
menyaksikan langsung salah satu korban trauma dalam kekerasan rumah tangga ternyata tak semudah membahasnya dalam kuliah dan tak semudah ketika membacanya dalam teksbook atau novel-novel.
Hari ini, tepatnya 24 november 2011 di Departemen Sosial. Setelah hampir 7 bulan Ipin menghilang akhirnya Ipin bertemu kembali dengan salah satu kerabatnya. Pamannya langsung memeluknya dan menangis dalam pelukan itu. Tetapi  Ipin tetap menolak untuk pulang, kalaupun pulang Ipin ingin kembali ke wonosobo tinggal bersama mbahnya. Paman Ipin tetap ingin membawa Ipin dan berjanji akan membawanya pulang ke wonosobo. Sebelumnya ipin bercerita padaku dan aji bahwa ia pun pernah di janjikan dipulangkan ke jawa setelah kabur yang pertama dan kedua tetapi tetap saja tidak pernah ipin dibawa ke wonosobo. Untuk keadilan bersama akhirnya Ipinpun di rujuk ke RPSA di Bambu Apus untuk mengobati psikologinya karena trauma selain itu keluargapun diminta untuk merubah sikapnya dan membuat surat perjanjian di atas materai tidak akan mengulangi perlakuan keras terhadap anak.
Senang mendengar hasil ini, padahal sebelumnya aku hampir panik dan pasrah bila Ipin harus kembali begitu saja pada keluarganya. Ternyata pemerintah masih “hidup” y..aku saja baru tau kalo ada RPSA. Mungkin banyak kejadian seperti Ipin yang dialami oleh anak-anak yang lain, tetapi mereka tak tahu harus meminta perlindungan atas hak mereka kepada siapa.
Banyak faktor yang menyebabkan makin meningkatnya jumlah anak jalanan di Ibu kota ini, padahal bila dipikir-pikir
kasus HIV, Narkoba, Kejahatan yang merajalela telah membuat hilangnya para generasi bangsa. Tetapi mengapa mereka yang terlantar makin dibiarkan menjadi rusak terbawa arus kejamnya ibu kota?? .
Entah siapa yang harus disalahkan. Pemerintah?? Masyarakatnyapun nakal, terus saja jumlah penduduk ibu kota ini makin meningkat karena tergiur oleh omongan “ibu kota tempat mengadu nasib”, padahal apa buktinya?? Mengadu nasib dengan memohon belas kasihan?? Mengadu nasib dengan membuat rumah di tanah entah milik siapa seenaknya?? Sekalinya di gusuh, ngamuklah, rusuhlah. Gerah sebenarnya dengan semua siklus klasik ini. Bosan dengan tontonan kasus korupsi sekaligus kasus gusuran.
Siapa korban dari semua ini??? Anak-anak pak, anak-anak bu. Mereka yang tak bisa memilih dari Rahim mana mereka dilahirkan,
mereka yang terbentuk dari lingkungan yang mendidik mereka. Lingkungan keluarga , lingkungan sekolah bila mereka bersekolah, lingkungan jalanan bila mereka hidup di jalanan.
Untuk membentuk generasi yang baik, mereka butuh lingkungan yang baik.
 Lantas mulai dari manakah untuk memperbaiki Negara ini?
 Mulai dari manakah untuk memperbaiki ibu kota ini?
Cobalah dari diri sendiri…
teruslah berusaha untuk membentuk pribadi yang baik. Lantas membentuk keluarga yang baik. Lingkungan yang baik. Dan semoga kelak Negara ini bisa menjadi Negara yang baik dari berbagai segi. Terutama pada ANAK BANGSA, PARA PENERUS BANGSA.
Tulisan ini terinspirasi dari sesosok anak hebat. Semoga kau terus kuat menjalani lika-liku kenyataan hidup ini pin.